Bagaimana Menentukan Harga Jual Peralatan Restoran Bekas?. Menjual peralatan restoran bekas bisa menjadi sumber pendapatan tambahan atau cara untuk meminimalisir kerugian saat merombak bisnis kuliner. Namun, menentukan harga jual yang tepat tidaklah mudah—terlalu mahal bisa membuat barang tidak laku, sementara terlalu murah berarti merugi.
Lalu, bagaimana cara menetapkan harga yang wajar dan kompetitif? Berikut panduan lengkapnya!
1. Evaluasi Kondisi Peralatan
Faktor utama yang memengaruhi harga adalah kondisi fisik dan fungsionalitas peralatan. Klasifikasikan menjadi:
Seperti Baru: Masih berfungsi sempurna, minim goresan, dan terawat.
Baik: Berfungsi normal, ada sedikit wear & tear (misalnya baret pada stainless steel).
Cukup: Masih bisa dipakai tetapi memerlukan perbaikan kecil (misalnya kompor butuh penggantian seal).
Rusak: Tidak berfungsi atau butuh perbaikan besar (biasanya dijual untuk spare part).
Tips:
Bersihkan peralatan sebelum dijual agar terlihat lebih menarik.
Jika ada kerusakan, sebutkan secara transparan untuk menghindari komplain.
2. Cek Harga Pasaran
Lakukan riset harga dengan membandingkan penjualan serupa di:
Marketplace
Auction & Lelang Restoran
Toko Peralatan Restoran Bekas (lihat harga jual kembali mereka sebagai referensi).
Contoh Kisaran Harga (Bergantung Kondisi):
Kompor stainless 2 tungku: Rp 1,5–3 juta
Mesin pendingin 1 pintu: Rp 2–5 juta
Meja stainless: Rp 500 ribu–1,5 juta
Blender industri: Rp 1–2,5 juta
3. Hitung Nilai Penyusutan (Depresiasi)
Peralatan restoran umumnya mengalami penyusutan 10–20% per tahun. Gunakan rumus:
Harga Jual = Harga Beli – (Depresiasi × Usia Pakai)
Contoh:
Anda membeli mesin kopi seharga Rp 10 juta (usia 3 tahun).
Depresiasi per tahun: 15%.
Total penyusutan: 3 × 15% = 45%.
Harga jual = Rp 10 juta – (45% × Rp 10 juta) = Rp 5,5 juta.
Catatan:
Peralatan yang masih populer di pasaran (seperti oven atau mixer) memiliki nilai jual lebih tinggi.
Barang langka atau merek premium (seperti Rational oven) bisa dijual lebih mahal meski bekas.
4. Pertimbangkan Lokasi dan Target Pembeli
Daerah perkotaan (Jakarta, Surabaya, Bandung): Harga bisa lebih tinggi karena permintaan lebih besar.
Daerah pedesaan: Pembeli mungkin mencari harga lebih murah.
Target pembeli:
Pemilik UKM kuliner (biasanya cari harga ekonomis).
Reseller peralatan bekas (biasanya menawar lebih rendah untuk dijual kembali).
Restoran baru yang ingin berhemat.
5. Tentukan Strategi Harga Jual
Ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan:
a. Harga Pasang Awal Lebih Tinggi
Pasang harga 10–20% di atas target untuk ruang negosiasi.
Cocok untuk platform seperti OLX atau Facebook Marketplace.
b. Harga Fix (Take It or Leave It)
Berlaku jika barang dalam kondisi sangat baik atau langka.
Cocok untuk pembeli serius yang tidak ingin proses tawar-menawar.
c. Sistem Bundling
Contoh: Jual kompor + meja stainless + peralatan kecil dengan diskon.
Menarik pembeli yang butuh banyak barang sekaligus.
6. Sertakan Aspek Tambahan yang Meningkatkan Nilai Jual
Garansi singkat (misalnya 1 bulan) untuk meyakinkan pembeli.
Bonus (seperti gratis ongkir atau tambahan spare part).
Dokumen pendukung (manual book, invoice pembelian asli, sertifikat halal untuk mesin tertentu).
7. Gunakan Platform yang Tepat
Marketplace umum (OLX, Carousell): Untuk jangkauan luas.
Grup Facebook khusus peralatan restoran: Lebih tepat sasaran.
Agen lelang restoran: Jika ingin cepat terjual meski dengan harga lebih rendah.
Kesimpulan
Menentukan harga jual peralatan restoran bekas membutuhkan analisis kondisi, riset pasar, dan strategi penawaran yang tepat. Dengan memperhatikan depresiasi, permintaan pasar, dan cara promosi yang efektif, Anda bisa mendapatkan keuntungan maksimal tanpa harus menunggu terlalu lama untuk terjual.